Socio-scientific Issues (SSI)
Socio-scientific Issues (SSI) ?
Socio-scientific Issues (SSI) mulai diterapkan pada dunia pendidikan khusunya di bidang kimia. SSI ini merupakan isu-isu dilematis atau problematis dimana pengetahuan sains dan kesadaran sosial saling berkaitan satu sama lain. Pembelajaran sains berbasis SSI dapat dikatakan sebagai strategi yang kuat untuk mendorong minat siswa dalam belajar sains. SSI juga dirancang secara bermakna dan menarik bagi siswa, memerlukan penalaran yang berlandaskan bukti-bukti ilmiah, dan memberikan konteks untuk memahami informasi ilmiah.
Pendekatan konstektual dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran berbasih masalah. Guru menghadapkan peserta didik pada situasi masalah di kehidupan nyata peserta didik, memfasilitasi peserta didik untuk memecahkan masalah melalui penyelidikan dan kerjasama, dan merangsang peserta didik untuk menghasilkan pemecah masalah. Prinsip tersebut dapat dijabarkan dalam pembelajaran konstektual Socio-scientific Issues (SSI).
Menurut Zeidler bahwa SSI merupakan pendekatan yang bertujuan untuk menstimulasi perkembangan intelektual, moral, dan etika, serta kesadaran perihal hubungan sains dengan kehidupan sosial. Pembelajaran dengan SSI juga mampu nmeningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Kelebihan yang terdapat pada pendekatan SSI dapat memberi jembatan kebutuhan peserta didik dengan bahan ajar yang mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan. Pengembangan bahan ajar modul Socio-scientific Issues diharapkan dapat membantu peserta didik dalam memahami ilmu kimia yang dipelajari secara konstektual dan mampu memberi pengaruh pada peserta didik dalam mengambil keputusan terhadap permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar.
Hasil review
Modul SSI yang dikembangkan menjadi variasi bahan ajar baru yang digunakan oleh guru dan peserta didik dalam pembelajaran kimia baik secara mandiri atau kolektif. Akan tetapi, modul SSI yang dikembangkan belum sepenuhnya mengubah anggapan peserta didik perihal materi kimia yang dianggap sulit.
Salah satu upaya untuk melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam materi kimia dengan kehidupan sehari-hari, pembelajaran dalam konteks kimia tertentu dapat menjadi solusi. Berkaitan dengan pengembangan literasi sains, Socio-scientific Issues (SSI) adalah konteks yang tepat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. SSI dipilih sebagai konteks pembelajaran karena dapat digunakan
Untuk menjadikan pembelajaran IPA lebih relevan bagi siswa
Mengarahkan hasil belajar
Meningkatkan argumentasi dialog
Meningkatkan kemampuan mengevaluasi informasi ilmiah
Mengembangkan literasi sains
Kesimpulan
Penerapan Socio-scientific Issues (SSI) sebagai konteks pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA. Dalam aplikasi pembelajaran, isu-isu kontroversial muncul karena karakteristik SSI mendorong siswa untuk lebih aktif berdiskusi dan berdebat untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa.
Referensi :
Pratiwi Y.N, Rahayu S, dan Fajaroh F. (2016). Socioscientific Issues (SSI) In Reaction Rates Topic and Its Effect on The Critical Thinking Skills of High School Student. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 5(2), 164-170
Rahayu Sri. (2019). Socioscientific Issues : Manfaatnya dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains, Nature of Science (NOS) dan Higher Order Thinking Skills (HOTS). Jurnal Universitas Negeri Malang
Sofiana dan Wibowo T. (2019). Pengembangan Modul Kimia Socio-scientific Issues (SSI) Materi Reaksi Reduksi Oksidasi. Journal of Education Chemistry. 1(02), 92-106
Zeidler, D. L., & Nichols, B. H. (2009). Socioscientific issues: Theory and practice. Journal of Elementary Science Education, 21(2), 49–58
Comments
Post a Comment